Sabtu, 13 Juli 2013

Welcome to my Paradise

Senja di Kiluan - latar belakang Gn. Tanggang
A place where we can toast and drink 
A place where we can share and some weed  
A place where there’s no bullshit and...  
every body can come 
..........................................
Ahh... lagu Steven Coconut Treez ini, ngingetin gw sama
Teluk Kiluan. Teluk dengan segudang surga yang menawan bagi para pendatang yang pengen menjamah pasir nya yang lembut dan juga ramahnya lumba-lumba bagi yang beruntung menyambanginya. 

 2013 masih penuh kejutan !!!..., 

Stasiun Televisi, yang terkenal dengan salah satu programnya yang keren dan mensupport dunia sepeda yaitu "gowes", dateng ke Lampung dan pengen ngeliput gimana itu nuansa turing bersepeda ke teluk yang ajib ini lewat Padang Cermin. Kebetulan waktu itu  yang gak berhalangan ikut dari komunitas sepeda Rakata ini adalah mba Arda, Rahma dan gw. Karena untuk kepentingan pengambilan gambar dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya maka kita gak gowes penuh. Hehehe...walau agak grogi sama ritual yang beginian, tapi seneng banget... gw bisa kenal dan dapet kawan baru yang asik dan ramah. Ada om Cecep & om Yodya yang keren, om Hadi yang lucuuu banget  dan host nya yang cantik dengan suaranya yang seksi, Noni namanya. Nice to meet you guyss !!

Untuk trek turing bersepeda ke Kiluan ini sebenernya gw belum hatam taklukin. Tahun 2012 yang lalu di bulan yang sama, gw pernah ikutan turing ke teluk ini yang diadain Rakata. Rakagirl's yang tembus waktu itu adalah mba Arda dan Venny. Sedangkan gw hihihi... harus nyerah gak berdaya sampe pantai Klara aja, karena kaki kanan gw kram dan kudu di evak sampe di tempat *huu huu huaaa nangis sedih.

Rakata - Kiluan, 14 Juli 2012 (doc : Rico)
Well guyss... untuk lu yang demen turing dengan nuansa bersepeda, lu bisa jabanin rute dari Padang Cermin ke Kiluan ini dengan jarak tempuh ± 80 km.
View yang ditemuin selama perjalanan ke Kiluan ini gak kalah cakep pada waktu kita ambil trek lewat Gayau. Bukit-bukit, pinggiran pantai juga tambak udang bisa kita temuin disini. Kita juga ngelewatin kawasan TNI AL Lampung, yaitu tempat bermukim dan tempat latihan bagi yang berprofesi dibidang pertahanan dan keamanan. Makanya lu gak usah kaget kalo sewaktu-waktu lu denger suara jedar jedor meriam atau hilir mudik makhluk berpakaian loreng ini saat mereka sedang latihan. Akses menuju teluk Kiluan ini terbilang lancar karena lu bisa gunain banyak sarana menuju kesana. Motor bisa, mobil bisa, perahu kapal juga bisa. Naahh... apalagi dengan sepeda, hanya orang-orang 'gila'  yang bisa !!! hahahaha.... Jalanan yang dilalui itu beragam, dari onroad, offroad, yang mulus sampe ancur, rolling-rolling dan tanjakan-tanjakan "ehemm" yang gak bisa dihindarin. Salah satunya nanti lu akan nemuin tanjakan beton yang konon tanjakan ini icon nya kalo mau ke kiluan hihihi.... Di Padang Cermin ini sebelah kanan jalan ada desa Margodadi II, dan lu bisa liat disitu berdiri gagah Tebing Margodadi yang jadi incaran nyali bagi para penghobi yang suka mencengkram cadasnya dinding tebing dengan khas suara ' klik ' carabiner pada saat di kait ke kernmantel.

Tebing Margodadi
Ahh... bagi para penghobi dan penggiat olahraga ini jadi inget lagu keren Iwan Fals (Trahlor)  www.youtube.com/watch?v=B3___vPgDXs‎ Keren banget !!!

Masuk ke daerah Punduh Pidada, lu akan nemuin rumah-rumah asli masyarakat lampung yang biasa disebut  "Nuwo Sesat " yang artinya rumah dan memiliki ciri khas seperti: berbentuk panggung, atap terbuat dari anyaman ilalang, terbuat dari kayu dikarenakan untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung udah mengenal gempa dari zaman dulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan Australia. Walau bangunan rumah-rumah ini kini mulai modern karena udah ada yang di modif pake genteng, batubata, semen, dan nangkring antena TV satelit. Tapi tetep masih nyimpen ke unikan tersendiri. 

Nuwo Sesat yang mulai bergeser modern

Setelah ngelewatin desa Bawang, kita mulai menanjak dengan beberapa jalanan aspal yang hancur. Padahal setahun yang lalu jalanan ini masih mulus-mulus aja. Agak hati-hati disini karena sebelah kanan jalan itu jurang. Tapi pemandangannya wuiihh... cakep banget, dan tegang itu bakal terlupakan.  Setelah nemuin gerbang Siger dengan patung lumba-lumba yang bertuliskan ' Selamat Datang Di Teluk Kiluan ', nah...gw yakin lu gak akan ngelewatinnya begitu aja. Cepet lap keringet lu yang pasti udah membanjir, ambil kamera jangan lupa senyum n... let's get a pict guys !!

 
mba Arda, Rahma, Noni (memasuki gerbang Kiluan)
Masuk dari gerbang ini kita mulai dapetin bonus turunan yang agak panjang dan sedikit nuncep. Disaranin seatpost agak diturunin dan kalo kita sampainya disini hari udah gelap, baiknya kita siapin lampu sepeda atau juga headlamp. Bagi penggila downhill, trek ini lumayan asik dan menghibur. Masuk kedalem kita akan nemuin kampung dengan beberapa rumah adat Bali dengan gapura-gapura nya yang unik. Kita juga akan ngelewatin kali kecil, yang kalo hujan air nya cukup deras dan agak menyulitkan untuk menyebrang dengan sepeda.
Di Kiluan ini terdapat homestay atau saung-saung dari bambu yang nyaman untuk istirahat dan nginep. Kalau ribet dengan urusan masak-memasak, lu nggak usah kuatir, kita bisa pesen sama yang punya tempat untuk siapin masakan yang pastinya manteb banget buat ganjel perut. Tapi, kalau kita pengen suasana outdoor, kita juga bisa camping buka tenda dan gak usah kuatir untuk masalah MCK karena udah tersedia disini.

Naah.. bicara Kiluan memang gak pernah lepas dari hewan mamalia ramah yang satu ini. Lumba-lumba. Lu bisa ketemu dengan mereka itu kapan aja, asal beruntung. Pada saat-saat tertentu mereka bisa muncul seramai-ramainya, bahkan  berenang ria disamping perahu yang kita naikin dengan jarak yang sangat deket. Untuk ngeliat lumba-lumba ini, kita cukup berperahu selama setengah jam. Dan untuk mengantisipasi mabuk laut, kita disarankan supaya mengisi perut terlebih dahulu, karena ombak yang akan kita lewati kadang besar. Maklumlah lurusan dari pulau Botak tempat kita biasa mengitari kumpulan lumba-lumba ini berada di lautan lepas yang berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Kita akan diantar nelayan setempat mengitari pulau yang ada disini. 

Parade lumba-lumba (doc : Noni & Rahma)
Awal perjalanan kita akan ngeliat banyak onggokan pulau. Disebelah kanan itu ada pulau Kelapa yang pasirnya putih dan lembut banget. Kita bisa berenang dan bakar-bakar ikan disini. Karena pantai ini memang untuk rekreasi. Didepan pulau ini ada pulau Burung yang menurut kang Enggot, nelayan yang gw tumpangi perahunya, banyak populasi burung laut yang hidup di pulau itu. Disebelah kiri posisi kita itu ada pulau gak berpenghuni, Cengkalit namanya. Cukup keren karena jalur yang kita lewati berada ditengah pulau-pulau ini. Jauh mata memandang disebelah kanan pulau Burung itu ada pulau Hiu namanya. Masih menurut beliau, di pulau hiu itu memang banyak hiu nya terutama pada bulan Desember, karena populasi ikan mulai banyak yang keluar dan otomatis mereka mencari persediaan makanan. Walau kedengeran menyeramkan tapi kita gak usah kuatir, selama ini gak pernah ada sejarahnya hiu-hiu itu menyerang manusia. Malah pernah ada sekelompok pecinta alam yang dateng dan memanjat tebing yang ada di pulau itu. Masih disebelah kanan dan jauh kedepan itu kelihatan pulau yang agak terlihat lebar namanya pulau Tabuan. Dan kalau ke arah pulang, tengoklah ke sebelah kanan itu ada pulau Gayau yang tebingnya keren banget kata kang Enggot. Enggak lama kita mengitari pulau Botak selanjutnya kita akan terpesona sama tarian lumba-lumba yang mulai nongol dan lompat-lompat kepermukaan laut. Heran ?? gw udah dua kali kesini, tapi masih tetep aja  teriak-teriak seneng dan ndeso nya begitu ngeliat mamalia itu manggil-manggil ngajakin gw berenang hahahaha.... Ngaranngg !!! www.youtube.com/watch?v=-TsplCaXw7U

Yuk lewati batu-batu ini
Surga lainnya yang bisa didatangi adalah Laguna, cukup berjalan kaki mendaki bukit kecil ± 30 menit aja kita akan mendapatkan petualangan baru. Wangi bunga kopi dan deretan pohon pisang bisa kita temuin di bukit ini. Lumayan keringetan tapi asik banget setelah suara deburan ombak mulai kedengeran. Untuk sampe ke laguna ini, kita akan berjalan diatas batu-batu karang yang berlubang yang ternyata dibawahnya itu ada dataran kosong dengan air laut yang lalu lalang didalamnya. Dibatu-batu ini udah ada tanda panah merah yang membantu mempermudah kita ngelewatin jalur-jalurnya. So guys... agak hati-hati ya, karena selip dikit lu bisa jatuh diatas 'kasur empuk'  batu-batu cadas ini. Laguna kecil yang kita liat sepanjang jalan itu gak kalah cakepnya setelah kita sampe ketujuan. Waahh... keren banget !!


salah satu laguna kecil (doc : Noni)
So guys... tunggu apa lagi, yuk nabung dari sekarang, jaga kesehatan, urus surat izin atau bila perlu bolos hihihi, siapin segala hal yang berbau petualangan dan sambangi apa itu yang namanya teluk Kiluan
 
Laguna Kiluan (doc : Noni)
 (Makasih buat om Cecep, om Yodya, om Hadi & Noni, Anteve memang Keren !!)