Jumat, 31 Mei 2013

Seorang Cut

Cut Murnita...
Perempuan berkulit hitam manis dan berlesung pipi asal Banda Aceh ini memang selalu ramah sama setiap orang yang menyapanya. Cut... biasa gw memanggilnya, orangnya kocak, cuek dan tampak seperti laki-laki. Baru 2 bulan gw mengenalnya pada saat ikutan Srikandi 3 yang diadain Bike to Work Jakarta April lalu. Tapi heran... seperti kenal udah lama banget. Entah dimananya gw merasa ada kesamaan antara gw dan perempuan yang bekerja sebagai aktivis sosial ini. Cut yang pernah punya kisah mendalam kalo denger lagu Don't Speak nya No Doubt ini, menurut gw memang bukan perempuan biasa. Segudang talenta dia milikin mulai dari maenin alat-alat musik perkusi, hobi berpetualangnya mulai dari kemping sampe bersepeda, juga berbagai kiprahnya dibidang kemanusiaan.
Cut, saat di Torsibohi Nauli Hotel, Sipirok
Suatu hari Cut yang periang menceritakan kegelisahannya. Kegelisahan tentang arti persahabatan. Kegelisahan tentang kesalahpahaman yang sebenernya gak sengaja dia lakukan. Gw bilang.. Cut, itu biasa. Itu dinamika pertemanan, persahabatan bahkan percintaan... ahh what the hell !! apapun itu namanya, bahkan sesuatu yang gak disengaja pun kadang bikin segudang protes dan tanda tanya, apalagi yang memang di sengaja !. Gw cuma bisa bilang... bicara, selesaikan dan semua akan membaik !!. Cut yang ternyata pandai bikin puisi ini sempet menumpahkan kegundahannya lewat puisi-puisi melow nya. Karna menurutnya melow itu sebagian dari hidup... gak nyangka yaah... tampang Rambo hati Romeo hihihi....
Kini... Cut udah gak gelisah lagi. Senyum manis dan tingkah konyolnya kembali hadir. Hadir bersama segala sesuatu yang baru dan lebih bersemangat. Well...
Keep the Spirit, Cut !!

Bagaimana aku bisa lupa ?

temans...

aku tak pernah menghitung berapa masa kita lewati,
aku tak pernah mengukur berapa langkah pernah kita lalui,
aku tak pernah tanya berapa bintang kau berikan pada saat aku hias langit gelap,
aku dan kau bersahabat dengan ketulusan itu yang aku rasakan.

Maka bagaimana aku bisa lupa ?


otak kecilku merekam dan hatiku menyimpan tanpa aku dan kau paksakan.kita 
pilihan alam takdir dari tuhan dari setiap penjelajahan.kita 
serentak bertapak mengisi lagu dalam siulan tuk menghilangkan kejenuhan .
Selalu bersama mengobati kesedihan dengan nyanyian
Saling menjadi tandu ketika kaki kita cedera ,

temans... 

maka bagaimana aku bisa lupa  ?

bahwa dahulu kita sahabat sampai kapanpun tetap sama. 


Sepeda kehidupan

lama kutinggalkan roda tak lg berputar,
pedal hilang bingkai karatan kerangka sadel ,
ada apa denganku sepeda usang,
aku mulai bertanya...!

menunduk lesu dalam kehampaan
tatapan kosong rasakan kegelisahan
naluri berkata aku membiarkannya
terbuang oleh masa lama kutinggalkan

tersentak dikemudian lamunanku terbangun
maka kuraih lagi sebuah harapan 

kuperbaiki dia atas kebinasaan dari kesombonganku

kini...
sepeda ku kembali tersenyum
berkerja sama denganku mengayuh waktu
mengelilingi alam dengan kebebasan
dengannya kulintas jalan terjal dan pendakian


kini...
sepedaku sama seperti dulu
setiap menemaniku kesetiap perubahan tanpa takut berlalu
mengantarkanku dari kehidupan lama ke yang baharu
dialah sepeda kehidupan dengannya aku punya kebanggaan
menikmati kesederhanaan dengan senyuman..... 



Aku Mereka Srikandi

Perasaan berkecamuk bergulat kecemasan
Kehampaan datang keraguan menyerang
Rasa takutku menghampiri
Akankah ini sebuah beban
Memikul pundak dengan misi negeri
Secercik perubahan dengan harapan
Perjalanan pertama kuratapi
ketika kayuhan tak bernegosasi
meraba nibak tuna netra membutuhkan tongkat 

sebagai penuntun dia berjalan
Dalam hatiku bertanya aku
mereka tidak mungkin satu
relungku hanya keegoisan
pikiranku menyadarkan
maka kukendalikan diriku dari keangkuhan
kusatukan kayuhan dengan semangat mereka
mulai tersadar aku mereka satu tujuan
kusatukan jiwaku hingga alam tersenyum merekah
kunikmati kebersamaan disetiap persinggahan 

kusadari sebuah kenyataan aku bukan sendiri
aku mereka srikandi bersamanya saling menyemangati
Demi visi misi Inspirasi bagi negeri



Kehidupan itu Warna

Aku...
adalah warna maka kuhiasi dunia
Dunia yang berkeinginan atas perubahan
maka aku berbuat dan bertindak
Alam mendukungku itu sepantasnya
Ketenanganya ketenanganku kita saling mengisi
Terangnya bulan cahaya kehidupan menerangi lahan yang gelap
ketetapan laut pada ketabahan hingga seluruh makhluk menikmati
hati ceria menyampaikan semangat tapi bukan terlelap
Aku...

adalah warna lukisan alam dan kehidupan
warnaku keceriaan terlihat dalam ukiran
imajinasi adalah tujuan demi menyampaikan pesan
memadukan warnaku dalam kedamaian
goresanku untuk hiasan dunia demi ruang motivasi seni
bagian hitamku adalah ketegasan garis pedoman sebuah kaligrafi
Aku...

adalah warna pengubah masa lalu untuk masa yang akan datang
Dimana masa itu dinantikan dengan harapan perubahan
Keterpurukkan menjadi sebuah kepedulian
aku...

penghias wajah-wajah kebaikan
aku adalah titisan kehidupan maka kehidupan itu warna.

(Puisi-puisi oleh Cut) 


Selasa, 28 Mei 2013

Mee-tah-koo-yay Oy-yah-seen

Guyyss... seperti bersepeda.. Dimana ada tanjakan disitu pasti ada turunan, ada start ada finish... sudah fitrah, di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Pepatah lain bilang bila ada pertemuan ya pasti ada perpisahan.., karna mereka bagai dua sisi mata uang yang selalu ada dan beriringan. Akhir dari sebuah perjalanan, tapi ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya. Yach.. sebuah perpisahan, dan ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru. Perpisahan bukan berarti kita memutus tali persaudaraan, melainkan untuk lebih menguatkannya ... well, That’s life must be !! 

Dari kegiatan Srikandi 3 yang gw ikutin kemaren, selain pengalaman, gw juga mendapatkan banyak saudara. Yah !!... mereka adalah orang-orang yang luar biasa keren, luar biasa membanggakan yang hampir 2 minggu lebih bersama ngelewatin suka dan duka selama perjalanan. Pada awal nya sih kita semua jaim dan malu-malu karna belum saling kenal, tapi lama kelamaan terrrrnyataaaa.... malu-maluin semuaaaa hahaha... Proud of you guys !! 



Senin 22 April sekitar jam 4 sore, di hotel Plan B Padang tempat kita minep adalah hari terakhir kita semua berkumpul. Beberapa kawan yang dari Aceh bahkan berpisah dengan kita disini. Gw rasa manager hotel udah nyerah tanpa syarat ngeliat segunung  gembolan oleh-oleh, packingan kardus sepeda yang segede-gede gaban plus beraneka tas yang dalemnya pasti ada baju-baju kotor, udah nangkring di lobby hotelnya.

Paginya memang kita semua sempetin cari-cari buah tangan disekitar kota Padang. Biasa lah... selain foto-foto, itu udah jadi ritual nomor wahid hihihi... Dengan bolak-balik gelisah sesekali si Uda sang manager itu ngebenerin posisi kardus bertuliskan Keripik Christine Hakim yang lalu lalang di pintu masuk hotel. Wajahnya mendadak sumringah ketika bus jemputan yang mau anter kita ke bandara udah sampe. Dengan senyum manis leganya si Uda ngelepas kita semua dengan teriakan " Lekas angkaaat gembolan-gembolan kaliaaaan !!!" (tentu teriak dalem hati aja). 

Perjalanan ke bandara cukup singkat, masih sore sekitar jam 5 lewat kita udah sampe disana. Setelah bla bla bla para crew juga kita ngurusin segala macam tetek bengek yang bernama 'gembolan' itu, kita masuk ke ruang tunggu. Karna pesawat baru akan berangkat jam 8 malem. Setengah mengantuk gw meminta untuk foto-foto dengan kawan semua yang ada disitu. Gw gak mau ngelewatin momen-momen terakhir ini begitu aja, karna selepas itu  kita semua akan berpisah dan udah kembali ke rutinitas masing-masing. 
Mengutip pesan indah dari suku indian Lakota 'Mee-tah-koo-yay Oy-yah-seen'.. yang secara harfiah artinya bahwa segala sesuatu di alam dan diri kita saling terkait atau terhubung karena Sang pencipta. Nah.. di kegiatan Srikandi 3 ini gw juga bisa memaknai bahwa kita semua bisa terhubung dan ketemu ya karena kekuasaan-Nya juga. 



Sedikit narsis dan penuh foto-foto manis gw di tulisan kali ini *ehmm dilarangmuntah.. memang spesial gw buat untuk kegiatan Srikandi 3 kemaren. Dan masih di edisi narsis ini gw sisipin 1 lagu keren tahun 90an yang menurut gw mirip-mirip lagu Never Say Goodbye nya Bon Jovi tapi versi Indonesianya (wakakakk sotoyyy).

Duluuu... pada jamannya lagu Kaisar band yang judulnya ' Perpisahan' ini sempet ngetop dan sering dinyanyiin anak-anak muda pada saat perpisahan sekolah terutama masih pake seragam putih abu-abu, atau dinyanyiin pada saat camping yang ada api unggun, gitar dan nggak lupa kopi.  www.youtube.com/watch?v=u4xmV0hl-YI

Selamat berpisah kawan !! Makasih yang gak terhingga buat semua crew, semua kawan-kawan srikandi 3 juga buat semua yang gak bisa disebutin satu persatu. Tanpa kalian gw gak kan pernah bisa dan bukanlah apa-apa !!.  

Jumat, 24 Mei 2013

No pain no gain

Horas !!

Alamak !! beraaaat...

Sumatera Utara... ya setelah 6 hari gowes lamanya dari Aceh, gw dan kawan-kawan Srikandi akhirnya sampe ke propinsi ini. Propinsi yang orang-orangnya punya rahang khas, suara yang keras dan masakan yang pedas (apa yang gak pedes dari Aceh, Medan, Padang hihihi). Tapi  biar begitu guys, lu tau gak ? mereka itu sebenernya baik banget, pekerja keras dan mau di ajak susah. Itu bisa gw liat dan gw pernah ngobrol dengan beberapa perempuan  dari propinsi ini yang ngerantau di Lampung. Mereka gak segen buka lapak baju-baju bekas buat didagangin atau tinggal ditempat sempit yang didepannya tersedia alat-alat tambal ban atau isi angin. Coba deh lu perhatiin, cuma perempuan-perempuan ini yang gape masukin angin ke pentil ban sepeda, motor bahkan mobil. Mereka lakuin itu semua ya untuk bertahan hidup bahkan untuk nyekolahin anak-anak mereka sampe ke bangku kuliah bahkan sampe jadi 'orang'. Diluar sifat mereka yang keras atau kasar... gw bener-benr salut !!. 
Masuk ke daerah Sumut ini, whoaaaa.... jangan ditanya soal pemandangan alamnya...cakep banget, indah banget. Disini kita mulai nemuin jalan yang nanjak sampe diketinggian kurang lebih 1300 mdpl. Tekstur jalannya juga beragam mulai dari yang mulus sampe yang ancur-ancuran. Ditambah lagi turunan yang tajam dan berbelok-belok. Karna waktu itu dari Pematang Siantar ke Parapat kita sampe agak siang maka kita bisa nikmatin wisata Pelabuhan  Tomok yang ada di Pulau Samosir Danau Toba. Pengen tau serunya aktivitas kita di pulau ini, cekidot : http://youtu.be/0zUVhY78O48. Kita juga minep di Darma Agung Beach Hotel yang posisinya langsung menghadap ke Pulau Samosir. Wahh... keren banget. Menurut guide yang anter kita selama plesiran, kita membutuhkan waktu kurang lebih 15 hari lamanya untuk bisa mengitari pulau ini. Wow lama juga ya... hampir dipastiin gw bakal lupa pulang ke Lampung karena keasyikan jalan-jalan hihihi...


mandi lumpur di etape Tarutung-Sipirok
Anjiiir... etape-etape ini memang cukup berat, mulai dari Medan - Pematang Siantar - Parapat - Tarutung - Sipirok - Padang Sidempuan - Kotanopan - Lubuk Sikaping - Bukit Tinggi. Atribut pakaian lengkap yang gw pake terpaksa gw copot semua. Gw nyerah ngadepin etape-etape di daerah Sumatera Utara ini dengan make pakaian ketutup, kecuali safety ride tentunya. Daerah ini gak jauh-jauh dari yang namanya udara dingin, hujan, tanjakan berbelok plus jalan jelek. Dan Sumpah !! justru ini yang gw suka. Padahal, kemampuan sepeda gw jauh dari maksimal, nyali juga gak gede-gede amat. Tapi entahlah... gw makin gila menikmati gowesan gw di etape ini. Makin susah dan bahaya medannya malah nambah bikin gw penasaran buat ngelewatinnya. Yang bikin gw salut adalah ya gw bisa ngelakuin itu semua karna terpancarnya spirit dari kawan-kawan srikandi. Gak kebayang kalo gw sendirian. Yang ada gw nangis, gubrakin itu si 'Geronimo' (sepeda yang gw pake dan iseng gw namain) trus numpang bis pulang ke lampung. Om Martha, salah satu marshal srikandi memang pernah bilang kalo kita akan berhasil melewati perjalanan ini karena semangat dan kerjasama kita semua. Seperti pepatah bilang No pain no gain ! Gak ada keberhasilan tanpa ada nya perjuangan ! Dan itu memang bener !!

pemandangan keren sebelum masuk Madina
Keganasan rute waktu di Tarutung - Sipirok itu belum berakhir. Selanjutnya gw dan kawan-kawan kudu melahap etape gila lainnya yang gak jauh beda ganasnya. Kanan kiri jurang belum lagi tanjakan turunan yang lucuuuu banget... kenapa gw bilang lucu, karna bisa bikin mulut gw mangap tapi gak bisa jerit, bikin mata gw pengen banget merem karna deg-degan tapi malah melotot supaya tetep fokus ngeliat jalan yang ampun-ampunan dashyat. Tapi... subhanallah... soal view gak bisa gw lukiskan dengan kata-kata. Sepanjang perjalanan ini kita dimanjain sama aliran sungai yang keren banget, indah banget. Lembah-lembah yang sejuk juga penduduk yang ramah pada saat kita ngelewatin mereka dan bertegur sapa. Tapiii guys... ada juga yang gak ramah lho yaitu beberapa hewan piaraan mereka... yaah dasar anjing... hewan ini pernah ngejer gw dan beberapa kawan gw yang lain . Otomatis gw ngacir dengan gowesan yang sekenceng-kencengnya dan lupa kalo itu tanjakan hahaha... *Hadooh nasib punya badan kecil dan kurus-disangka tulang. 


Air terjun Lembah Anai
Masuk kedaerah Bukit Tinggi, kita mulai disuguhin sama yang namanya turunan dan tanjakan yang berbelok-belok. Udara sejuk di tiap lembah yang kita lewatin mampu membikin gw menikmati kayuhan demi kayuhan dan mengusir rasa bosen yang kadang dateng. Kita sempet berhenti di Air terjun Lembah Anai juga di Goa Jepang sambil gak lupa foto-foto di latar belakang Ngarai Sihanok yang luar biasa keren itu. Hari itu tanggal 20 April adalah hari terakhir kita gowes dan ending di kota Padang. Perasaan yang bergolak di hati untuk pengen cepet sampai, pengen santai dan rasa lega karna selesai sudah perjalanan selama kurang lebih 15 hari di atas sepeda, terus memacu semangat gw. Badan gw yang udah mulai letih gw rasain pada saat mulai masuk kota Jam Gadang itu. Sekitar jam 4 sore.... Alhamdulilah kita sampe juga di kantor Gubernur Padang. Kita juga disambut sama Gubernurnya langsung. Tangis beberapa kawan karna haru dan senang ikut mewarnai selesainya perjalanan terakhir itu. Yaa... perjalanan dengan mengayuh sepeda dengan rute yang jauh, bukan hanya perjalanan menaklukan medan yang berat, tapi juga perjalanan menaklukan diri sendiri. Beberapa saat gw cuma tertegun sambil berusaha konsen untuk nyandarin Geronimo ditaman depan kantor Gubernur itu. Dan gw kembali sadar ketika beberapa kawan memeluk gw. Akhirnya kita yang ada disitu saling berpelukan semua. Huuaaa... padahal gw pengen banget nangis seperti yang lain, tapi kenapalah air mata gw ini gak bisa keluar. Yang gw rasain saat itu cuma  sesak didada gw... sesak karna seneng yang teramat sangat. Sesak karna menyesali bahwa ini semua harus berakhir dan memang harus berakhir. Sebuah perjalanan yang menyenangkan dari kegiatan Srikandi, yang bisa memberi gw banyak pelajaran di setiap waktunya, yang memacu adrenalin gw tapi disamping itu juga justru bisa membangkitkan jiwa melow gw.

Selasa, 14 Mei 2013

rok bukan rock !!

Gw dan kawan-kawan Srikandi 3 mulai gowes pada Jum'at, 5 April 2013. Di Aceh ini, kita akan ngelewatin beberapa etape untuk sampe ke Medan, yaitu Banda Aceh - Sigli - Bireun - Lhoksumawe - Langsa - Pangkalan Brandan - Medan. Terus untuk  Medan ke Padang etape nya adalah : Medan - Pematang Siantar - Parapat - Tarutung - Sipirok - Padang Sidempuan - Kotanopan - Lubuk Sikaping - Bukit Tinggi. Total jarak tempuh kurang lebih 1.400 km.

Rundown Srikandi 3
Hari pertama gowes itu kita start dari Kantor Walikota Banda Aceh. Maklum hari pertama, jadi penampilan kita masih cakep-cakep dan mulus-mulus semua. Sepeda yang dipake masih baru-baru walopun judulnya dipinjemin hihihi.. Naah ada peraturan untuk perempuan di Aceh.  Kita kudu pake pakaian syariat islam. Gak boleh pake pakaian yang ketat dan kebuka. Jadi di beberapa etape itu gw dan yang lain pake rok... gw memang baru belajar juga pake kudung jadi agak canggung banget. Alamak !!.. seumur-umur, gw ini jarang banget pake rok. Ribetnya minta amplop. Ya kalo gak waktu masih sekolah dulu atau ngelamar kerja aja makenya hihi, selebihnya favorit gw ya cuma t-shirt belel, celana pendek atau jeans panjang, itupun dipake kalo mau maen keluar. Alhasil 2 rok pendek sporty pinjeman dari mba Apan Rakata udah siap nemenin gw gowes. Jadi gw waktu itu udah kayak kue lapis, pake celana dalem trus padding trus celana skin panjang dan truuus... pake rok sporty yang juga ada celana pendek nya hadeeeh...* tepok jidat. Tapi rok ini gak menjadi halangan sama sekali buat gw tetep enjoy gowes. Yang menjadi halangan adalah karna Henny si srikandi beser ini harus selalu eksis ke kamar mandi tiap berenti cek point. Berapa lapis pakaian dalem yang harus gw buka... : ratusan !!.

mba Arda, Tania, gw juga 'ROK'
(Lhoksumawe)
Hujan pernah kita rasain pada saat gowes etape Banda Aceh - Sigli yaitu sesaat setelah kita istirahat makan siang dan sholat jum'at di Pasar Seulimum. Ditambah lagi tanjakan yang berbelok-belok. Kita sempet berenti di Tahura "Pocut Meurah Intan" Seulawah untuk re grouping dan disini kita dapet pengawalan dari kepolisian Pidie. Kendala pernah kita alamin pada hari kedua yaitu di sekitar Kampungtu Meureudu yang mengharuskan beberapa kawan kita dievakuasi untuk pemulihan. Tapi itu gak menjadi kendala besar kita semua untuk tetap lanjut ke etape berikutnya. Rute Aceh ini masih dibilang banyak flat atau jalan yang kita lewatin itu datar. Kalaupun ada tanjakan ya cuma rolling-rolling aja. Memang agak boring dan ngantuk sih tapi buat gw itu tetep asik. Apalagi speed agak naek sampe 28 - 30 hihihi... berasa naek Pegasus !. Untuk suhu, Aceh memang panas. Kabarnya nih di Langsa bisa sampe 40 derajat celcius. Oh God... lu pasti gak kebayang kan panasnya kayak apa ? Tapi untuk view...subhanallah... keren banget. Hampir di sepanjang jalan di Aceh ini kampung-kampung masih asri, banyak bangunan mesjid-mesjid yang berdiri megah dengan arsitektur yang menawan. Wajarlah kalo Aceh ini dijuluki kota Serambi Mekah.

Pidie

Karna di Langsa itu jarak tempuh sangat panjang, sekitar 164 km, dan waktu itu udah hampir sore ditambah lagi kondisi srikandi yang udah mulai letih, maka untuk menjaga hal-hal yang gak diinginkan, para crew memutuskan untuk mengevakuasi seluruh srikandi menuju hotel tempat istirahat. Yeach.. Make it simple !! gw setuju banget.
Kita sampe Medan itu tanggal 10 April, alhamdulilah perjalanan cukup lancar. Capek itu terbayar karna gw pribadi itu sangat nikmatin setiap perjalanan yang gw lewatin. Ya.. Capek itu udah pasti karena genjot sepeda itu kudu make mesin dengkul sama nafas. Tapi makin hari gowes gw makin suka banget dan dari rasa suka itu gw tertagih untuk pengen terus dan terus nikmatin. Mulai 'gila' kayaknya gw hahaa... Nah.. ada kejadian nih yang bikin gw sangat terharu. Sumpah !! gw gak tau kenapa untuk yang satu ini gw speechless banget !! berasa mau nangis tapi gak bisa ngeluarin air mata. Tanggal 11 April itu kita istirahat sehari di Medan. Kita dapet agenda ngunjungin beberapa tempat termasuk YPAC Medan. Disini tempat sekolah anak-anak berkebutuhan khusus. GOD !! gw bisa liat langsung anak-anak yang luar biasa ini memang begitu istimewa. Tingkah laku yang kita anggep freak kayak teriak-teriak, ngelamun, lari sana-sini itu mewarnai kedatengan kita . Gw langsung inget dua bocah suku indian yang dirumah. Gw gak kebayang kalo mereka seperti anak-anak ini. Gw gak tau apakah gw kuat, siap lahir bathin ngadepin semuanya.

Keep the Spirit !!
Tapi... mereka juga...anak-anak istimewa ini... sama seperti kita, punya hak yang sama untuk disayangi, hak dapet pendidikan yang sama, gak ingin dicemooh. Orang tua dan guru mereka begitu sabar dan ikhlas merawat mereka dan menyayangi mereka.
Disana beberapa kebolehan mereka dalam bidang kesenian, mereka tampilin untuk kita. Nyanyi, nari, ngeband. Ahh... gw semakin gak kuat ada diruangan itu. Bukannya gw gak suka, gw justru salut dan gw justru sama bangganya seperti orang tua mereka. Gak tau gw kok bisa secemen ini gak bisa berlama-lama disana. Mental "rock" gw lempem !. Pura-pura terima telpon, gw keluar agak jauh dari keramaian. Kalo aja ada warung kopi pasti gw udah  nongkrong lama disitu. Gw tungguin sampe acara udah mau kelar baru gw buru-buru masuk ruangan, daaaan.... semprul akhirnya gw ketinggalan sesi keramat yaitu 'pemotretan' ! . Halahh... (rasain !!).


Minggu, 12 Mei 2013

Ganja dan Srikandi #3

Woww... ganja dan srikandi #3 ?? maksudnya srikandi make ganja gitu ?? husshh.. ya bukanlah. Lu punya pikiran yang enggak-enggak aja sih hahaha.... Disini bukan soal si Srikandi yang make ganja tapi soal kegiatan Srikandi di daerah penghasil ganja yaitu Aceh ! *ehmmm sambil larak lirik satgas anti narkoba*. Guuyysss.. Lu pasti tau dong ganja itu apa? atau paling enggak pernah denger kata-kata itu. Ganja (Cannabis sativa syn Cannabis indica) atau dikalangan anak muda nusantara lebih familiar disebut bakong ijo, gelek, cimeng atau rasta atau sebutan keren lainya ialah mariyuana, pot, weed, dope (bahasa inggris) tampee (bahasa inggris jamaica) ini adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, yaitu Tetrahidrokanabinol (THC), tetra-hydro-cannabinol adalah zat psikoaktif yang menyebabkan perubahan kimia yang nyata didalam otak dan tubuh sehingga membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Berdasarkan tinjauan historis, tanaman ganja pertama kali ditemuin di daratan Cina pada tahun 2737 SM. Masyarakat Cina kuno udah mengenal dan manfaatin ganja dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman batu. Masyarakat Cina gunain mariyuana untuk bahan tenun pakaian, obat-obatan, dan terapi penyembuhan seperti penyakit rematik, sakit perut, beri-beri sampe malaria. Masih menurut sejarah, ganja dibawa ke Aceh dari India pada akhir abad ke 19 pada saat  Belanda membuka perkebunan kopi di dataran Tinggi Gayo. Pihak penjajah itu make ganja sebagai obat alami untuk ngindarin serangan hama pohon kopi atau ulat pada taneman tembakau.
kebun ganja

Klaim soal ganja gak luput dari Aceh, itu gak bisa serta merta disambut negatif, karena memang bener adanya. Hampir di setiap jengkal belantara Aceh dihiasi tanaman ganja. Gak pelak, isu Aceh sebagai penghasil tanaman ajaib ini bahkan sudah mendunia. Sampe-sampe dalam sidang ke 49 Komisi Narkoba PBB (UN Commission on Narcotic Drugs) tanggal 13-17 Maret 2006 di Wina Austria, turut ngebahas tentang fenomena ini. Konon lagi anggapan masyarakat internasional bahwa Aceh sudah memiliki trade mark sebagai ‘ladang ganja’ terbesar ! sekaligus penyuplai ganja berkualitas nomor wahid. Wooww... fantastis !! Menjamurnya tanaman ganja di Aceh sangat didukung sama kondisi geografis, tanahnya subur, hujan teratur, dan posisi pegunungan dengan iklim yang relatif stabil, ditambah lagi keterisolasian akibat konflik sejak zaman Belanda, DI-TII sampai era GAM. Nah, masyarakat yang berada di daerah terpencil terancam kelaperan dan kemiskinan akibat konfliknya. Warga jadi berinisiatif nanem ganja untuk bertahan hidup. Hampir gak ada orang Aceh yang gak pernah nyicipin, ada yang nikmatin via rokok ternikmat, bumbu dapur, dodol, campuran kopi, sampe diolah ke berbagai jenis makanan lainya, selebihnya dijual ke luar Aceh. Bener-bener kreatif hahaha...
Kenapa ganja dilarang ? Selain berbahaya buat tubuh lu, salah satunya ya karena zat THC bisa mengakibatkan diri lu menjadi mabuk sesaat jika salah digunain. Lu tega liat bokap nyokap lu bengong ngeliat anaknya ketawa ketiwi gak ada juntrungan dengan mata bentet ? Jiaah... jangan deh !!. Sebenernya kadar zat THC yang ada dalam tumbuhan ganja dapat dikontrol kualitas dan kadarnya jika ganja dikelola dan dipantau dengan proses yang bener. Kesan Aceh sebagai ladang ganja berkonotasi negatif memang telah mencoreng muka kita semua di mata Internasional. Bahkan kadang kita sendiri punya konotasi yang sama. Padahal ganja juga berguna lho kalo dipake untuk kepentingan yang tepat... so guyyss tergantung kacamata kita menyikapinya seperti apa dan yang pasti do not even try oke !! Oke... sekarang kita lupain soal ganja, gw akan mulai berbagi pengalaman gw selama ikut kegiatan Srikandi #3. Pasti lu udah gak sabar dong hihihi dan beberapa catetan ke depan gw masih akan ngebahas pengalaman gw ini.


Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda
Rabu, 3 April jam 15.55 sore, gw dan rombongan srikandi juga crew nyampe di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. Sumpah !! sudah kayak artis, kita disambut oleh pihak Pemkot Banda Aceh melalui Dinas Pariwisata dengan acara pengalungan bunga dan sambutan oleh Duta Wisata Banda Aceh, yaitu Agam dan Inong Banda Aceh 2011. Kita juga disambut sama rekan-rekan @atjehbicycle, @DarahUntukAceh, @EHAceh, srikandi yang berasal dari Aceh, dan Badan Pemberdayaan Perempuan Aceh. Belum lagi jeprat jepret fotographer dari berbagai media yang siap ngeliput kapan aja dan dimana aja. Daaan...guyyss... itu belum apa-apa. Karena 21 hari kedepan kita bakal ngedapetin apa itu yang namanya kejutan !!
proses pembuatan keumamah
Kamis, 4 April adalah hari kedua kita di Banda Aceh  dan mulai dihadapin sama berbagai aktivitas antara lain gowes menuju hutan kota BNI Banda Aceh di Desa Tibang. City tour ke sekolah SMPN 1 Banda Aceh sekaligus kampanye asiknya bersepeda. Lanjut ke Museum Tsunami Aceh, enggak jauh dari lapangan Blang Padang yang sering dijadiin lapangan olahraga masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya. Disini kita disambut sama tarian ranup lampuan yang biasanya dilakuin untuk menyambut para tamu. Kelar acara di Museum Tsunami, kita diajak ke salah satu home industri yang dikelola para perempuan di kota Banda Aceh. Home industri ini memproduksi makanan tahan lama seperti ikan asin dan keumamah (ikan kayu) yang bahan dasarnya dari ikan tongkol. Tujuannya guys.. supaya kita mampu meningkatkan semangat perempuan untuk terus berkarya dan mandiri dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Hampir dipastiin kalo gw yang olah bakal jadi kayu betulan hihihi... Eh ya lokasi home industri ini letaknya ada dibelakang gak jauh dari obyek wisata “kapal di atas rumah lampulo”. Naah.. terus kita bergeser ke Pantai Lampuuk. Sumpah !! disini gw ngerasa ada yang gak beres sama perut gw dan ternyata bukan gw aja, kawan-kawan lain dan crew juga ngerasain hal yang sama yaitu : 
KELAPARAN !!
Pulang dari Lampuuk dan pastinya kenyang makan minum doong, kita lanjut ke  Rumah Cut Nyak Dhien. Salah satu pahlawan perempuan Aceh. Rumah yang dibangun tahun 1981-1982 ini adalah replika dari aslinya setelah bangunan asli rumah ini sempat dibakar oleh Belanda pada tahun 1896. Di dalam rumah ini tersimpan foto dan barang-barang bersejarah yang pernah digunain oleh Cut Nyak Dhien ketika melawan Belanda di masa penjajahan. Selesai kunjungan ini dan itu, kita pulang kepenginapan yang letaknya enggak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman. Horee... mandi, leyeh-leyeh, cuci kaki dan tidoor !! Whaats ! tentu aja enggak banget, karena Pemkot Aceh malemnya ngundang kita untuk ‘welcome dinner’ di kantor Balai Kota Banda Aceh. Menarik !! selain dinner kita disuguhi penampilan seni khas aceh seperti beberapa tarian yang memukau yaitu Ranup Lampuan, Likok Pulo Modifikasi, dan Seudati. Acara welcome dinner ini dihadiri oleh Wakil Walikota Banda Aceh Ibu Illiza Sa’auddin Jamal, Om Toto B2W indonesia, Istri Duta Besar dan Istri wakil Duta Besar Denmark. 
Srikandi #3, Om Toto & beberapa crew dikantor Balai Kota Banda Aceh. Semua masih jaim.

Jumat, 10 Mei 2013

2013 penuh kejutan

Guuyys.... gimana enggak ?.....gw bisa ikutan kegiatan Srikandi Inspirasi Bagi Negeri jilid 3 cuyy !! Yaitu Kegiatan kampanye bersepeda yang digagas oleh beberapa perempuan yang saaangat luar biasa yang tergabung dalam Bike To Work Indonesia. Srikandi yang ketiga kalinya ini mengambil rute Aceh-Medan-Padang, jarak tempuh kurang lebih 1.400 km. Yang sebelumnya Srikandi 1 mengambil rute Jakarta-Jepara, dan Srikandi 2 dengan rute Jepara-Bandung. Wooww... gila gak tuh !! Kegiatan Srikandi Inspirasi Bagi Negeri ini bukan hanya sebagai ajang memasyarakatkan bersepeda sebagai sarana olahraga dan alternatif transportasi, melainkan juga bertujuan mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia juga meningkatkan potensi wisata lokal yang ada di Indonesia. Beberapa catetan ke depan, gw akan berbagi pengalaman selama kegiatan srikandi ini. Yang pastinya seru, penuh tantangan dan kenangan.


Singkat kata singkat cerita, gw dan 2 orang kawan gw yang mewakili komunitas bersepeda RAKATA juga mewakili daerah Lampung yaitu mba Arda dan Tania, mulai nyiapin apa itu yang namanya 'gerombolan perlengkapan siberat !' mulai dari perlengkapan sepeda, perlengkapan pribadi sampe yang paaaling pribadi...(iih apaan ya hahaha !). Jauh-jauh hari kita juga sudah latihan pagi, siang, bahkan malem supaya nantinya kita terbiasa. Semula dari Lampung kawan-kawan yang ikut seleksi itu semua ada 5 orang. Tapi yang 2 orang lagi berhalangan walaupun sebenarnya mampu ikut. 


Nah...sekarang gw kenalin yah, kawan-kawan gw yang cakep-cakep ini (termasuk gw). Paling kiri itu Tania. Dia mahasiswa di Perguruan Tinggi Univ. Bandar Lampung (UBL). Tampangnya yang agak sangar-sangar tapi manis ini *ehhyemm..hihi... ditambah sama ngomongnya yang agak ceplas ceplos kadang memang suka bikin orang jantungan. Tapi aslinya dia baik dan lucuk loh. Dia juga cekatan kalo melakukan sesuatu. Kedua dari kanan itu mba Arda, beliau ini seorang pegawai profesional di kantor pajak Metro. Walaupun usianya gak lagi abegeh tapi soal gowes mba Arda ini gak kalah dibanding yang muda-muda. Terus beliau ini masih sabar dibanding kita-kita kalo ngadepin sesuatu yang 'berbau' emosi. Yang ketiga dari kanan itu guweeh...(udah gitu aja-sekian dan terimakasih ahahaha...). Disamping gw ada Rahma, gw biasa manggilnya Yanti. Ibu guru salah satu SD di Bandar Lampung ini badannya aja yang kecil. Tapi dia punya segudang tenaga super untuk ngelibas medan saat gowes. Fiiuuhh....dahsyat !!. Kedua dari kanan ini  mba Apan. Sebenernya gak cocok sih dia dipanggil mba, memangnya beliau ini orang jawa... Beliau kan orang Medan... bahh !! ya kakak lahh !! hahaha... Mba Apan ini seorang PNS di kabupaten Pesawaran. Beliau mempunyai peran penting loh di kantornya. Urusan yang seabrek-abrek soal kepegawaian, beliau ini akhlinya. Gw salut sama sikap pantang nyerah dari mba ini. Mau urusan apa aja termasuk gowes, selagi dia masih bisa ya dia gak akan mundur. Paling kanan ini Tya. Salah satu pegawai swasta ini selain cakep, Tya juga punya suara lembuut kayak pipi bayi... but Wait !!..eng ing eeng... begitu denger selera musik nya...waaaa... Salam dua jari : telunjuk sama kelingking !! gak nyangka... tampangnya keibuan musiknya kebapakan hahahaha... salam METAL !! 





( dari atas kiri ke kanan : Ika, Uci, Nita, Venny, Cindy dan Naomi )
Sebenernya di Rakata itu ada ribuan anggota wanitanya, sekitar seribu dua ratus tiga puluh satu orang... *hussh ngarang !!. Yang bener selain kita berlima masih ada enam orang wanita cakep dan tangguhnya. Mereka adalah Ika, Uci, Nita, Venny, Cindy dan Naomi. Karena kesibukan masing-masing yang gak bisa mereka tinggal, mereka gak bisa 100% eksis di Rakata. Tapi biar begitu semangat tetep ada walau cuma sekedar kangen-kangenan lewat telpon atau kalo yang lagi trend ya ketemu lewat pesbuk atau wasapan. Miss u all ladies !!