Jumat, 31 Mei 2013

Seorang Cut

Cut Murnita...
Perempuan berkulit hitam manis dan berlesung pipi asal Banda Aceh ini memang selalu ramah sama setiap orang yang menyapanya. Cut... biasa gw memanggilnya, orangnya kocak, cuek dan tampak seperti laki-laki. Baru 2 bulan gw mengenalnya pada saat ikutan Srikandi 3 yang diadain Bike to Work Jakarta April lalu. Tapi heran... seperti kenal udah lama banget. Entah dimananya gw merasa ada kesamaan antara gw dan perempuan yang bekerja sebagai aktivis sosial ini. Cut yang pernah punya kisah mendalam kalo denger lagu Don't Speak nya No Doubt ini, menurut gw memang bukan perempuan biasa. Segudang talenta dia milikin mulai dari maenin alat-alat musik perkusi, hobi berpetualangnya mulai dari kemping sampe bersepeda, juga berbagai kiprahnya dibidang kemanusiaan.
Cut, saat di Torsibohi Nauli Hotel, Sipirok
Suatu hari Cut yang periang menceritakan kegelisahannya. Kegelisahan tentang arti persahabatan. Kegelisahan tentang kesalahpahaman yang sebenernya gak sengaja dia lakukan. Gw bilang.. Cut, itu biasa. Itu dinamika pertemanan, persahabatan bahkan percintaan... ahh what the hell !! apapun itu namanya, bahkan sesuatu yang gak disengaja pun kadang bikin segudang protes dan tanda tanya, apalagi yang memang di sengaja !. Gw cuma bisa bilang... bicara, selesaikan dan semua akan membaik !!. Cut yang ternyata pandai bikin puisi ini sempet menumpahkan kegundahannya lewat puisi-puisi melow nya. Karna menurutnya melow itu sebagian dari hidup... gak nyangka yaah... tampang Rambo hati Romeo hihihi....
Kini... Cut udah gak gelisah lagi. Senyum manis dan tingkah konyolnya kembali hadir. Hadir bersama segala sesuatu yang baru dan lebih bersemangat. Well...
Keep the Spirit, Cut !!

Bagaimana aku bisa lupa ?

temans...

aku tak pernah menghitung berapa masa kita lewati,
aku tak pernah mengukur berapa langkah pernah kita lalui,
aku tak pernah tanya berapa bintang kau berikan pada saat aku hias langit gelap,
aku dan kau bersahabat dengan ketulusan itu yang aku rasakan.

Maka bagaimana aku bisa lupa ?


otak kecilku merekam dan hatiku menyimpan tanpa aku dan kau paksakan.kita 
pilihan alam takdir dari tuhan dari setiap penjelajahan.kita 
serentak bertapak mengisi lagu dalam siulan tuk menghilangkan kejenuhan .
Selalu bersama mengobati kesedihan dengan nyanyian
Saling menjadi tandu ketika kaki kita cedera ,

temans... 

maka bagaimana aku bisa lupa  ?

bahwa dahulu kita sahabat sampai kapanpun tetap sama. 


Sepeda kehidupan

lama kutinggalkan roda tak lg berputar,
pedal hilang bingkai karatan kerangka sadel ,
ada apa denganku sepeda usang,
aku mulai bertanya...!

menunduk lesu dalam kehampaan
tatapan kosong rasakan kegelisahan
naluri berkata aku membiarkannya
terbuang oleh masa lama kutinggalkan

tersentak dikemudian lamunanku terbangun
maka kuraih lagi sebuah harapan 

kuperbaiki dia atas kebinasaan dari kesombonganku

kini...
sepeda ku kembali tersenyum
berkerja sama denganku mengayuh waktu
mengelilingi alam dengan kebebasan
dengannya kulintas jalan terjal dan pendakian


kini...
sepedaku sama seperti dulu
setiap menemaniku kesetiap perubahan tanpa takut berlalu
mengantarkanku dari kehidupan lama ke yang baharu
dialah sepeda kehidupan dengannya aku punya kebanggaan
menikmati kesederhanaan dengan senyuman..... 



Aku Mereka Srikandi

Perasaan berkecamuk bergulat kecemasan
Kehampaan datang keraguan menyerang
Rasa takutku menghampiri
Akankah ini sebuah beban
Memikul pundak dengan misi negeri
Secercik perubahan dengan harapan
Perjalanan pertama kuratapi
ketika kayuhan tak bernegosasi
meraba nibak tuna netra membutuhkan tongkat 

sebagai penuntun dia berjalan
Dalam hatiku bertanya aku
mereka tidak mungkin satu
relungku hanya keegoisan
pikiranku menyadarkan
maka kukendalikan diriku dari keangkuhan
kusatukan kayuhan dengan semangat mereka
mulai tersadar aku mereka satu tujuan
kusatukan jiwaku hingga alam tersenyum merekah
kunikmati kebersamaan disetiap persinggahan 

kusadari sebuah kenyataan aku bukan sendiri
aku mereka srikandi bersamanya saling menyemangati
Demi visi misi Inspirasi bagi negeri



Kehidupan itu Warna

Aku...
adalah warna maka kuhiasi dunia
Dunia yang berkeinginan atas perubahan
maka aku berbuat dan bertindak
Alam mendukungku itu sepantasnya
Ketenanganya ketenanganku kita saling mengisi
Terangnya bulan cahaya kehidupan menerangi lahan yang gelap
ketetapan laut pada ketabahan hingga seluruh makhluk menikmati
hati ceria menyampaikan semangat tapi bukan terlelap
Aku...

adalah warna lukisan alam dan kehidupan
warnaku keceriaan terlihat dalam ukiran
imajinasi adalah tujuan demi menyampaikan pesan
memadukan warnaku dalam kedamaian
goresanku untuk hiasan dunia demi ruang motivasi seni
bagian hitamku adalah ketegasan garis pedoman sebuah kaligrafi
Aku...

adalah warna pengubah masa lalu untuk masa yang akan datang
Dimana masa itu dinantikan dengan harapan perubahan
Keterpurukkan menjadi sebuah kepedulian
aku...

penghias wajah-wajah kebaikan
aku adalah titisan kehidupan maka kehidupan itu warna.

(Puisi-puisi oleh Cut) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar